Arti Minimalisme dan cerita sehari tanpa listrik di filiphina
Arti Minimalisme dan cerita sehari tanpa listrik di filiphina
Minimalisme bukan tentang menyerahkan semua harta benda Anda ke titik kekurangan. Ini bukan tentang menjalani kehidupan menyendiri. Ini bukan tentang tidak membeli apa pun selama setahun penuh. Ini bukan tentang menyerah pada teknologi. Ini bukan tentang melepaskan diri dari penggunaan media sosial.
Minimalisme hanyalah tentang menyerahkan kelebihan dalam hidup Anda untuk memberikan ruang bagi hal-hal yang benar-benar penting. Ini adalah tentang meminimalkan kebisingan (fisik atau emosional) dalam hidup Anda sehingga Anda dapat fokus pada masa kini. Ini menghilangkan clutters sehingga Anda dapat memiliki lebih banyak ruang dan waktu untuk diri sendiri. Itu hidup dengan cukup sehingga Anda dapat memberikan kelebihan kepada orang lain. Ini tentang menyerah pada label dan hidup dengan prinsip. Minimalisme adalah tentang menemukan kebahagiaan di dalam diri.
Ada banyak tempat, situs web, dan buku-buku di mana Anda bisa menemukan arti berbeda dari minimalis. Itu akan berbeda dari orang ke orang tetapi satu hal yang pasti, artinya akan selalu berputar di sekitar hal-hal yang penting bagi kita.
Saya mengundang Anda untuk bermurah hati, hadir, sehat, didorong tujuan, lebih baik, bersemangat, bebas, berorientasi pada prinsip, berkreasi, menjadi diri sendiri dan menjadi minimalis.
***
Di sini, di Filipina, pemadaman listrik tidak terhindarkan dan sebagian besar orang menjadi gila ketika tidak ada listrik. Ya, saya salah satu dari sebagian besar dari mereka yang mungkin hampir membunuh seseorang jika tidak ada kekuatan.
Namun, hari ini sangat berbeda karena saya dalam perjalanan sadar untuk menyingkirkan hal-hal yang memakan sebagian besar waktu saya. Anda benar itu termasuk gadget, televisi dan komputer, saya sampai pada kesimpulan bahwa bukan kehilangan listrik yang membuat sebagian besar orang marah, hal-hal yang tidak dapat mereka lakukan tanpa listrik. Tetapi mengapa kita bereaksi seperti itu? Jawaban saya mungkin karena kita tidak bisa menggunakan kenyamanan yang ditawarkan teknologi kepada kita. Tetapi apakah hal-hal penting itu? Serial Televisi? Facebook? Indonesia? Permainan?
Baiklah, izinkan saya berbagi pengalaman saya mengenai hal ini, saya menjadi minimalis pada 10 Agustus 2016 dan dari sana saya menikmati hal-hal dalam kehidupan yang sebagian besar orang tidak bisa karena apa yang disebut "hal-hal penting" dalam "kehidupan sibuk" mereka . Ketika saya mulai menjadi minimalis ini adalah hal-hal yang saya nikmati sekarang dan itu termasuk merawat anak saya, minum kopi, membaca dan menulis. Perhatikan bahwa itu tidak termasuk apa pun yang berkaitan dengan teknologi. Jangan salah paham. Saya tidak mengatakan bahwa teknologi itu buruk, tapi tolong lihat-lihat mungkin hal-hal yang penting bagi Anda tidak terhubung ke teknologi. Saya tidak ingin Anda kehilangan hal-hal penting dalam hidup, seperti saya tidak ingin ketinggalan barang saya.
Biarkan saya mengakhiri artikel ini dengan kutipan:
”Teknologi adalah pelayan yang bermanfaat tetapi tuan yang berbahaya.” - Christian Lous Lange
Minimalisme bukan tentang menyerahkan semua harta benda Anda ke titik kekurangan. Ini bukan tentang menjalani kehidupan menyendiri. Ini bukan tentang tidak membeli apa pun selama setahun penuh. Ini bukan tentang menyerah pada teknologi. Ini bukan tentang melepaskan diri dari penggunaan media sosial.
Minimalisme hanyalah tentang menyerahkan kelebihan dalam hidup Anda untuk memberikan ruang bagi hal-hal yang benar-benar penting. Ini adalah tentang meminimalkan kebisingan (fisik atau emosional) dalam hidup Anda sehingga Anda dapat fokus pada masa kini. Ini menghilangkan clutters sehingga Anda dapat memiliki lebih banyak ruang dan waktu untuk diri sendiri. Itu hidup dengan cukup sehingga Anda dapat memberikan kelebihan kepada orang lain. Ini tentang menyerah pada label dan hidup dengan prinsip. Minimalisme adalah tentang menemukan kebahagiaan di dalam diri.
Ada banyak tempat, situs web, dan buku-buku di mana Anda bisa menemukan arti berbeda dari minimalis. Itu akan berbeda dari orang ke orang tetapi satu hal yang pasti, artinya akan selalu berputar di sekitar hal-hal yang penting bagi kita.
Saya mengundang Anda untuk bermurah hati, hadir, sehat, didorong tujuan, lebih baik, bersemangat, bebas, berorientasi pada prinsip, berkreasi, menjadi diri sendiri dan menjadi minimalis.
***
Di sini, di Filipina, pemadaman listrik tidak terhindarkan dan sebagian besar orang menjadi gila ketika tidak ada listrik. Ya, saya salah satu dari sebagian besar dari mereka yang mungkin hampir membunuh seseorang jika tidak ada kekuatan.
Namun, hari ini sangat berbeda karena saya dalam perjalanan sadar untuk menyingkirkan hal-hal yang memakan sebagian besar waktu saya. Anda benar itu termasuk gadget, televisi dan komputer, saya sampai pada kesimpulan bahwa bukan kehilangan listrik yang membuat sebagian besar orang marah, hal-hal yang tidak dapat mereka lakukan tanpa listrik. Tetapi mengapa kita bereaksi seperti itu? Jawaban saya mungkin karena kita tidak bisa menggunakan kenyamanan yang ditawarkan teknologi kepada kita. Tetapi apakah hal-hal penting itu? Serial Televisi? Facebook? Indonesia? Permainan?
Baiklah, izinkan saya berbagi pengalaman saya mengenai hal ini, saya menjadi minimalis pada 10 Agustus 2016 dan dari sana saya menikmati hal-hal dalam kehidupan yang sebagian besar orang tidak bisa karena apa yang disebut "hal-hal penting" dalam "kehidupan sibuk" mereka . Ketika saya mulai menjadi minimalis ini adalah hal-hal yang saya nikmati sekarang dan itu termasuk merawat anak saya, minum kopi, membaca dan menulis. Perhatikan bahwa itu tidak termasuk apa pun yang berkaitan dengan teknologi. Jangan salah paham. Saya tidak mengatakan bahwa teknologi itu buruk, tapi tolong lihat-lihat mungkin hal-hal yang penting bagi Anda tidak terhubung ke teknologi. Saya tidak ingin Anda kehilangan hal-hal penting dalam hidup, seperti saya tidak ingin ketinggalan barang saya.
Biarkan saya mengakhiri artikel ini dengan kutipan:
”Teknologi adalah pelayan yang bermanfaat tetapi tuan yang berbahaya.” - Christian Lous Lange